Investasi di Sulawesi Barat, Expected return dan Realized return oleh : Taufiq

0

Secara makro, fokus investasi di wilayah Sulawesi barat dalam beberapa waktu kedepannya lebih mengarah pada aspek sumber daya alam, ekplotasi kelautan ataupun eksplorasi perkebunan, tentunya akan banyak membantu dalam pemenuhan hajat hidup ditempat eksplorasi tersebut, fokus  investasi haruslah semaksimal mungkin dan pemerintah harus mendorong keterlibatan semua stakeholder, agar dalam proses eksplorasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat, pembangunan provinsi Sulawesi barat semakin maju dan berkembang dalam peningkatan ekonomi.

Sulawesi barat masih sangat membutuhkan nilai pertumbuhan ekonomi, dengan melalui kemampuan penyerapan terhadap peluang investasi dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga nilai investasi yang selama ini sangat kurang akan mengalami grafik naik, tentunya dengan dorongan pemerintah melalui kemudahan dalam investasi di segala sektor pengelolaan sumber daya alam berupa sektor peternakan dengan segala bentuk budi dayanya, sektor pertanian dengan pola ekstensifikasi dan intensifikasinya, sektor perkebunan dengan pola tanaman industri, juga sektor perikanan dengan pola budi daya tambak laut dan daratnya, peluang investasi daerah ini sangat berpeluang dikarenakan daerah ini memiliki kekayaan yang melimpah.

Namun harus diketahui bahwa; Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko investasi, dalam konteks investasi keuntungan di masa datang mencerminkan harapan yang belum tentu terealisasi. Oleh karena itu, keuntungan di masa datang lebih dikenal dengan istilah expected return.

Expected return dari investasi akan terjadi di masa datang dan bersifat tak pasti, maka di samping return, dalam konsep investasi juga perlu dipelajari tentang risiko, risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan antara return aktual dengan expected return, dua konsep ini, risiko maupun return, bagaikan dua sisi mata uang yang selalu berdampingan, artinya, dalam berinvestasi, di samping menghitung return harapan, investor juga harus memperhatikan risiko yang harus ditanggunggnya, oleh karena itu, investor harus pandai-pandai mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat expected return paling tinggi dengan ringkat risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah.

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya, return, dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Expected return dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas opportunity cost dari risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara expected return dan realized returnExpected return merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa dating, sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor di masa lalu, sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi pada sebuah obligasi misalnya, maka yield ditunjukkan dari bunga obligasi yang dibayarkan.

Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan expected return, semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut, adapun perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabiitas return suatu investasi, perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus, artinya, jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, ceteris paribus, demikian pula sebaliknya, jika suku bunga turun, harga saham naik, secara sederhana, jika suku bunga naik, maka return investasi yang terkait dengan suku bunga (deposito) juga akan naik, kondisi seperti ini bisa menarik minat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan dananya dari saham kedalam deposito.

Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar, fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan, perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik. Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli beli mata uang  yang telah diinvestasikan, oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya beli, jika inflasi menglami pengingkatan, investor biasanya menurut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.

Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis, risiko financial, ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya, semakin besar proporsi hutang yang digunakan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan, risiko likuiditas, ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder, semakin cepat suatu sekuritas bisa diperdagangkan, semakin likuid sekuritas tersebut, demikian sebaliknya, semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan

Sangat perlu dicermati risiko nilai tukar mata uang, disebabkan ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya, risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currencey risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk), demikian pula harus diperhatikan country risk ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu Negara, bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

Dalam investasi ada pula general risk yang merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan, perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, dengan kata lain, risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat didiversifikasi, sedangkan risiko tidak sistematis atau dikenal dengan risiko spesifik, adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan, risiko perusahaan lebih terkait pada kondisi mikro perusahaan yang menerbitkan sekuritas.

Investasi yang diharapkan di Sulawesi Barat adalah investasi yang mendatangkan keuntungan yang besar pada masa akan datang, selain dapat menambah penghasilan pendapatan daerah provinsi Sulawesi barat, namun harus diantisipasi pula berupa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal, kegagalan investasi disebabkan bencana alam atau diakibatkan faktor manusia.  (Pen. Taufiq)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *