TIGA KUNCI PROFESIONALISME ASN oleh : Taufiq
Pada kegiatan pelaksanaan evaluasi rancangan aktualisasi untuk peserta latihan dasar CPNS angkatan satu dan dua, bapak sekretaris provinsi Sulawesi barat memberikan sambutan, sambutan tersebut disampaikan melalui zoom meating yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan sumber daya manusia provinsi Sulawesi barat. Dalam sambutan tersebut beliau menyampaikan ajakan kepada peserta untuk memanjatkan puji syukur, karena dapat memasuki masa pelaksanaan evaluasi rancangan aktualisasi latihan dasar PNS tahun 2001 tanggal 7 Mei 2021 bertepatan dengan tanggal 25 ramadhan.
Beliau menyampaikan kepada peserta dan juga kepada penyelenggara agar tetap bersyukur karena masih mampu menjalankan tugas tugas yang telah direncanakan dan telah disusun oleh badan pengembangan sumber daya manusia, sebagai salah satu tahapan penting di dalam penyelenggaraan Diklat latihan dasar ini, yaitu rancangan aktualisasi. Dalam penyampaiannya juga beliau menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang ASN sangat dibutuhkan dan harus dimiliki adalah saince compatibility, dan memastikan bahwa kawan-kawan ini memang sudah memiliki hal yang terkait dengan saince compatibility untuk peserta dengan tempat kerjanya, dan untuk mengetahui keterkaitan peserta dengan tempat kerjanya itu, harus sudah memiliki hubungan yang utuh, dan untuk mengetahui keutuhan antara tempat kerja dan peserta itu dilihat dari pemahaman tentang konsep tugasnya, oleh beliau menegaskan bahwa itu yang diamanatkan dalam undang-undang nomor 5.
Selanjutnya beliau kembali menegaskan bahwa apa yang disebut kapasitas ASN, terkait dengan adanya derajat pengetahuan yang didukung oleh kompetensi kerja, lebih lanjut beliau menguraikan bahwa; untuk mencapai kompetensi kerja yang baik itu, di perlukan pemahaman tugas kerja secara profesional, seorang profesional itu tidak mungkin akan menjadi seorang profesional kalau tidak mengetahui standar operasinal prosedur, kata beliau, bagaimana metode agar dia akan memiliki standar kapasitas,tentu melalui proses belajar, dan tentunya kita berhenti bicara profesional kalau tidak tahu dimana dan bagaimana orang itu akan bekerja secara professional. Beliau mengatakan ada tiga kata kunci orang menjadi professional
Pertama : orang profesional itu harus ahli, yang dimaksud dihitung ahli pada bidang tugasnya. dipastikan tidak mungkin anda disebut ahli, jika anda tidak mengetahui tugasnya apa. untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil yang baik harus memiliki sikap professional, profesional dituntut untuk merancang kualifikasi yang akan dikerjakan pada hari, dan seberapa paham dia terhadap organisasi, dia tidak hanya sebatas berbicara, kapan organisasi itu didirikan, apa tugasvdan apa fungsinya, tetapi dia mengetahui apa yang ingin dicapai melalui organisasi Dimana anda bekerja untuk masa yang akan datang itu adalah pekerjaan yang paling utama karena nanti dia akan kan menjadi seorang yang menjadi seperti robot yang bekerja kalau sekiranya dia tidak tahu filosofi dan kedalaman dari apa yang dikerjakan oleh organisasi, beliau menekankan bahwa, ASN harus miliki nilai organisasi dan membentuk pola berpikir, dan setiap orang yang ada di dalam organisasi itu selalu ada perencanaan yang akurat sekaligus memberikan kira-kira nuansa yang baru untuk melakukan sesuatu di tempat bekerja, lahirkan sesuatu yang dinilai layak untuk diterapkan.
Kedua ; profesional tidak cukup dengan kedalaman pengetahuan namun harus memiliki etika dalam bekerja, jadi tidak dapat mengabaikan perangkat lunak dalam organisasi, banyak orang cerdas, tetapi dia gagal di dalam sisi lunak dalam organisasi, itu disebabkan adanya sifat keangkuhannya, sehingga terhambat di dalam membangun relasi, bagaimana dia bisa membangun apa yang saat ini dibutuhkan oleh berbagai pihak misalnya memberikan pertimbangan sangat ahli untuk orang atau organisasi lain, tetapi pada organisasi sendiri tidak nampak adanya kemajuan, Aspek etik sangat dibutuhkan oleh seorang dan dibutuhkan pula oleh orang lain, pemikiran kita harus mulai dari awal untuk membangun prinsip-prinsip etika di dalam bekerja itu.
Ketiga : tanggung jawab pada organisasi, setiap ASN harus sudah melekat tanggung jawab, beliau kemukakan bahwa; ada orang yang luar biasa dalam organisasi mampu memproduksi kebaikan dalam setiap harinya dan memperbaiki organisasinya setiap saat, ternyata orang itu sudah mengalir darah dalam dirinya darah organisasi yang digelutinya, sehingga tidak mampu lagi di bedakan mana organisasi dan mana dirinya, ini yang kita inginkan di Sulbar, kita menginginkan ASN yang setiap siang malam dia mampu berpikir tentang kemajuan organisasinya, dimanapun dia ditempatkan dia berpikir tentang organisasi yang ditempatinya, banyak Doktor atau magister, namun yang diinginkan adalah menemukan orang-orang yang tanggung jawab penuh untuk organisasi, ini merupakan prinsip hidup bagi ASN untuk menjadi kodratnya sebagai seorang ASN. Saat ini diharapkan ASN menunjukkan kepada pemerintah provinsi bahwa anda itu adalah bibit unggul yang baik untuk kepentingan organisasi dan diharapkan tentunya anda melakukan Inovasi dan kinerja yang baik pada organisasi di dalam menangani masalah-masalah dan tentunya lebih baik dari yang ada sekarang, hal ini dapat mencapai kinerja yang lebih bagus pada waktu yang akan datang .