Sulbar perangi stunting dengan Pola Asah Asih Asuh

0

Mamuju – Sulbar perangi stunting dengan pola Asah Asih dan Asuh. Hal ini mengemuka saat berlangsung rapat strategi menurunkan stunting yang berlangsung di ruang rapat kantor Gubernur sebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan Wapres (23-24/2/2023). Hadir dalam rapat tersebut Pj Gubernur Sulbar, Sekretaris Daerah Provinsi, para Asisten & Tenaga ahli Gubernur, kepala OPD yang hadir secara luring dan daring. Rapat dipandu oleh Drs. H. Muhammad Hamzih (Staf Ahli Gubernur).

Pj Gubernur menyampaikan perlunya menurunkan angka stunting Sulbar dari 35% menyesuaikan dengan program pusat sebesar 14% di akhir tahun 2023. Olehnya itu, diperlukan lompatan inovasi yang besar melalui pola asuh kepada keluarga miskin ekstrim dan keluarga yang masuk kategori stunting.

Sebagai tindak lanjut dari gagasan ini, untuk langkah awal kolaborasi dan keterlibatan para pimpinan di daerah diharapkan dapat menjadi bapak asuh dari kedua kelompok keluarga dimaksud, selanjutnya kita mengajak instansi vertikal, pimpinan daerah kabupaten, dan para pelaku usaha yang ada di Sulbar. “Saya mengajak untuk bersama-sama memberikan sentuhan kemanusiaan kepada mereka” ungkapnya. Data tentang kelompok keluarga ini dapat diperoleh dari data desa presisi yang dikeluarkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov. Sulbar. Sedangkan menu natura yang akan diberikan kepada mereka akan diatur oleh Dinas Kesehatan Prov. Sulbar sesuai dengan kadar natura yang dibutuhkan oleh mereka. Dan diupayakan para bapak asuh mengantarkan sendiri paketnya kepada mereka seraya memberikan edukasi, semangat dan motivasi.

Para pimpinan OPD (eselon 2) diminta masing-masing menanggung 2 paket keluarga asuh, eselon 3 (1 paket keluarga asuh) sedang Pj gubernur Sulbar (10 paket keluarga asuh) dan Sekda (6-7 paket keluarga asuh).

Menindaklanjuti hasil rapat tersebut kepala BPSDM, Drs. Farid Wajdi, MPd, mengajak kepada seluruh jajarannya di BPSDM khususnya eselon 3 untuk mensukseskan program kemanusiaan ini dengan mengeluarkan nota dinas agar mereka turut andil dan berempati menjadi bapak asuh dari keluarga miskin ekstrim dan stunting agar program ini dapat tercapai pola Asah Asih dan Asuh, pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *