TIM SABAR 296 4.1 BPSDM BERGERAK DARI UJUNG UTARA

0

Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 296 tentang Satuan Tugas Penanganan Kemiskinan, Stunting, Anak Tidak Sekolah, Pernikahan Anak dan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2023. Menindaklanjuti SK Gubernur ini, BPSDMD Prov. Sulbar membentuk Tim dengan nama Tim Sabar 296 4.1. Tim Sabar adalah akronim dari Tim Sarjo dan Bambaira sebagai wilayah intervensi yang menjadi tugas BPSDMD. Sementara 296 adalah nomor SK Gubernur Sulawesi Barat dan 4.1 adalah fokus intervensi penanganan masalah yang ada di Sulawesi Barat.

Tim Sabar 296 4.1 melakukan Tahapan Kegiatan di Lapangan sejak tanggal 3-4 Agustus 2023, antara lain sebagai berikut :

  1. Rapat Kordinasi Tim Satgas di ruangan Tapem Kabupaten Pasangkayu
  2. Rapat Kordinasi Tim Satgas di Aula Kantor Kecamatan Sarjo
  3. Kunjungan Ke Lokasi Wilayah Intervensi Kecamatan Sarjo dan Bambaira

Rapat Kordinasi Tim Satgas di Ruangan Tapem Kabupaten Pasangkayu di hadiri :

  1. Asisten 1 Tata Pemerintahan Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
  2. Bappenda Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
  3. BKPSDM Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
  4. Dinas PM PTSP Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
  5. Biro Tapem Pemerintah Kabupaten Pasangkayu
  6. Dinas Ketapang Pemerintah Kabupaten Pasngkayu
  7. Tim Satgas BPSDMD Provinsi Sulawesi Barat

Rekomendasi Rapat

Mempersiapkan JUKNIS Penanganan masalah 4+1 agar tidak terjadi Tumpang tindih operasi di lapangan supaya memiliki Frekwensi yang sama untuk Penanganan 4M + 1
Membentuk Kordinator untuk setiap OPD terkait di tingkat Kabupaten untuk efektifitas kordinasi

Rapat Kordinasi Tim Satgas di Aula Kantor Kecamatan Sarjo dirangkaikan dengan Edukasi

  1. Tim Satgas Provinsi Sulawesi Barat
  2. Camat Sarjo
  3. Camat Bambaira
  4. Kepala Pustu Sarjo
  5. Kepala Desa
  6. Kepala Sekolah
  7. Masyarakat

Hasil Rapat Kordinasi dan Fakta Lapangan

Terdapat data yang tidak sesuai sehingga Kecamatan Sarjo dan Bambaira atas pengarahan Camat akan melakukan validasi data ulang Bersama stakeholder terkait masalah 4+1

Data Awal/ Kecamatan:

Sarjo : 17 Balita Stunting/ Stunting (Dinkas Prov Sulbar)
444 Orang/ Kemiskinan Ekstrim ( Dinsos Prov. Sulbar)
248 Orang/ Anak Tidak Sekolah (Diknas Prov. Sulbar)
19 Orang/ Pernikahan Anak (DP3AP2KB Prov. Sulbar)
Bambaira : 12 Balita Stunting/ Stunting (Dinkas Prov Sulbar)
702 Orang/ Kemiskinan Ekstrim ( Dinsos Prov. Sulbar)
472 Orang/ Anak Tidak Sekolah (Diknas Prov. Sulbar)
33 Orang/ Pernikahan Anak (DP3AP2KB Prov. Sulbar)

Data Konfirmasi Kecamatan

Sarjo : 138 Balita Stunting/ Stunting (eppgm Juni)
Kemiskinan ( On Proses )
Anak Tidak Sekolah (On Proses)
Pernikahan Anak ( On Proses)
Bambaira : 89 Balita Stunting/ Stunting (eppgm Juli)
Kemiskinan ( On Proses )
Anak Tidak Sekolah (On Proses)
Pernikahan Anak ( On Proses)

Misal : persepsi beberapa pihak di lapangan terkait Status Stunting pada Balita, ada anggapan jika tidak ke Posyandu sudah memenuhi syarat dikategorikan Stunting.

Pemahaman Masyarakat Terkait makanan Bergizi Masih Relatif Rendah

Kecamatan Sarjo telah memaksimalkan penanganan 4+1 dengan memanfaatkan anggaran desa dalam bentuk pemberian PMT Penyuluhan di setiap Posyandu dan diberikan di masing-masing posyandu , Dana BOK melalui Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan bahan local Bagi Balita Gizi Kurang di berikan setiap hari , Kolaborasi dengan Perusahaan swasta melalui dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang Mana kewajiban perusahaan memberikan minimal 2% sd 4 % dari total keuntungan perusahaan PT Manakarra Sakti Abadi dalam setahun yang beroperasi di Kecamatan Sarjo yaitu berupa pemberian Paket bagi Ibu hamil KEK.

Sama halnya dengan Kecamatan Bambaira telah memaksimalkan penanganan 4+1 dengan memanfaatkan anggaran desa dalam bentuk pemberian PMT Penyuluhan di setiap waktu Posyandu di masing-masing posyandu , Dana BOK melalui Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan bahan local Bagi Balita Gizi Kurang di berikan setiap hari dan Ibu Hamil KEK selama 90 hari yang mana pelaksananya adalah Desa dan yang memasak adalah kader sementara Puskesmas bergerak dalam pengawasan,edukasi dan evaluasi,

Saat ini kecamatan Bambaira sedang menjalankan program “Geser Stunting” atau Gerakan Seribu Telur, semua masyarakat desa yang memiliki kemampuan diberi kesempatan untuk menyumbang telur. Pelaksana program selanjutnya mendistribusi telur yang sudah terkumpul ke masyarakat Bambaira yang terdampak Stunting.

Terdapat masyarakat yang bermukim di wilayah Pegunungan dan memiliki pola hidup yang khas, dari informasi yang dihimpun bahwa masyarakat di wilayah pegunungan cenderung nomaden sehingga pemerintah setempat kesulitaan melakukan pemantauan

Intervensi Yang dilakukan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Barat

Kunjungan Ke Desa Sarjo bersama Tim Satgas dengan melakukan Edukasi dan membuka ruang tanya jawab dengan masyarakat terkait masalah 4+1, selanjutnya menyerahkan bantuan telur sebanyak 900 butir yang mengintervensi 138 balita dihadiri langsung oleh Bapak Camat Sarjo,Kepala Puskesmas Sarjo,Kepala Desa sekecamatan sarjo ,Penyuluh KB, Kader Posyandu ,Bidan Desa,Kepala Sekolah, dan masyarakat Desa.

Kunjungan ke Desa Kalindapu atau masyarakat daerah Pegunungan dengan Melakukan Edukasi dan membuka ruang tanya jawab terkait masalah Stunting, Kemiskinan,Pernikahan Anak, ATS dan Pengendalian Inflasi, selanjutnya menyerahkan bantuan Telur sebanyak 900 butir untuk 14 Balita di bambaira dan 23 balita di Tampaure yang dihadiri oleh Kepala Dusun Kalindapu,Babinsa setempat, Camat Bambaira,Bidan Desa, Penyuluh KB Sulbar dan masyarakat wilayah pegunungan, Tim Satgas Provinsi Sulawesi Barat.

Rencana Tindak Lanjut

  1. BPDSDM Provinsi Sulawesi Barat akan senantiasa berkolaborasi dengan satgas kabupaten untuk intervensi lebih lanjut
  2. BPSDM Provinsi Sulawesi Barat Bersama satgas Kabupaten Pasangkayu akan senantiasa mendorong kerja sama dengan perusahaan terkait dana CSR Perusahaan untuk wilayah Kecamatan Bambaira sebab di wilayah ini ada PT Vaname Kasuloang Sejahtera untuk penanganan 4 + 1
  3. BPSDM Provinsi Sulawesi Barat akan Mendorong Stakholder Terkait untuk melakukan intrevensi non fisik melalui edukasi stunting, kemiskinan ekstrim, pernikahan anak usia dini, anak tidak sekolah dan Inflasi. Baik sifatnya online maupun offline

Intervensi Penanganan 4+1 Desa Sarjo, Kab. Pasangkayu

Intervensi Penanganan 4+1 Desa Tampaure, Kab. Pasangkayu

Intervensi Penanganan 4+1 Desa Bambaira, Kab. Pasangkayu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *